POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA







                                     DINAMIKA LAUT






A. LATAR BELAKANG

Martitim adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan laut, seperti eksploitasi sumber daya kelautan dan perikanan, transportasi laut, pengangkutan, dan perdagangan hasil laut, pariwisata bahari, dan penelitian di bidang kelautan. 
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia.
Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim. 




B. RUMUSAN MASALAH

1. Sebutkan info mengenai lokasi Indonesia secara ;
- astronomis...pengaruhnya bagi Indonesia
- geografis
- geologis
2. Sebutkan batas wilayah darat dan perairan Indonesia secara lengkap!
3. Sebutkan luas wilayah Indonesia!
4. Apakah karakteristik wilayah perairan di Indonesia?
5. Apakah karakteristik wilayah pendaratan di Indonesia?
6. Jelaskan perkembangan transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia!
7.  Sebut dan jelaskan potensi sumber daya kelautan di Indonesia!

C. PEMBAHASAN

1. Lokasi

a. Astronomis  → 6°LU - 11°LS dan 95°BT - 141°BT

b. Geografis    → Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Australia dan Afrika, dua samudera yaitu      Samudera Pasifik dan Hindia

c. Geologis      → Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar dunia. Yaitu rangkain sirkum mediterania dan sirkum pasifik. Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.

d. Pengaruh letak Indonesia terhadap iklim bahwa Indonesia berada di posisi silang yang mempengaruhi lapisan atmosfer Indonesia yang memepunyai iklim musim kemarau & hujan yang disebabkan oleh angin muson yang berhembus selalu berganti arah setiap 6 bulan

2. Batas Wilayah Darat & Perairan

- Timur ; Samudera Pasifik & Papua Nugini
- Selatan ; Timor Lester & Perairan Australia
- Utata ; Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Filipina
- Barat ; Samudera Hindia & India

3. Luas Wilayah

a. Luas Wilayah Kedaulatan
- Perairan pedalaman & kepulauan = 3.110.000 km2
- Laut Teritorial                                 = 290.000 km2

b. Luas Wilayah Berdaulat
- Zona Tambahan           = 270.000 km2
- ZEE                              = 3.000.000 km2





- Zona Landas Kontinen = 2.800.000 km2


c. Luas Perairan Indonesia = 6.400.000 km2
d. Luas NKRI                       = 8.300.000 km2

4. Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia

Kondisi geologi yang terletak di antara tiga lempeng. juga membentuk topografi dasar laut yang membuat perairan di Indonesia menjadi sangat bervariasi. Semua bentukan dasar terdapat di Indonesia.
Secata biofisik wilayah laut dapat dibagi berdasarkan daerah permukaan ( pelagik ) maupun daerah dasar laut ( bentik ). Selain itu, dapat dibagi secata horizontal maupun vertikal. Daerah pelagik dapat dibedakan secara horizontal ke beberapa zona, sebagai berikut.

a.) Zona Neritik 
→ zona perairan yang terletak di atas paparan benua. Daerah dasar ( zona bentik ) yang terletak di bawah zona neritik pada paparan benua disebut zona paparan ( sublitoral ). Zona paparan merupakan habitat dari berbagai organisme seperti rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Daerah peralihan dari zona sublitoral dengan daratan disebut zona litoral dan estuaria. Zona litoral merupakan wilayah pantai yang kaya akan sumber daya hayati seperti mangrove.

b.) Zona Oseanik
→ artinya semua perairan terbuka seperti Samudra

Berdasarkan daya tembus cahaya matahari terhadap air laut, secara vertikal daerah pelgik dibedakan atas sebagai berikut.

a.) Zona Fotik ( eufotik atau epipelagik )
→yaitu perairan pelagik yang mendapatkan cahaya matahari. Zona Fotik memiliki kedalaman 100-500 meter.

b.) Zona Afotik
→ yaitu perairan pelagik yang tidak tembus cahaya matahari sehingga gelap. Zona dibedakan lagi, yang meliputi: 
1. Zona meso pelagik → bagian paling atas dari zona afotik yang memiliki kedalaman antara 700-1000 meter. Zona ini memiliki suhu 10 ° celcius.
2. Zona bati pelagik    → zona afotik yang memiliki kedalaman 1000-4000 meter, dengan memiliki suhu 10-4 ° celcius.
3. Zona abisal pelagik   → zona yang memiliki kedalaman 6000 meter
4. Zona hadal pelagik   → zona yang memiliki kedalaman lebih dari 6000-10.000 meter, termasuk perairan terbuka dengan palung laut yang sangat dalam 

Berdasarkan topografi dasar laut, perairan Indonesia terdiri atas perairan laut dangkal ( paparan ) dan perairan laut dalam ( jeluk ). paparan yang terdapat di Indonesia yaitu Paparan Sunda dan Paparan Arafura-Sahul, sedangkan perairan laut dalam anatara ain Laut Banda dan Laut Sulawesi.

Terdapat bentukan dasar laut di perairan Indonesia ;

a.) Basin ; depresi atau cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk bulat atau lonjong, contoh Laut Sulawesi

b.) Palung ; depresi atau cekungan laut dalam yang memanjang di dasar laut, contoh Palug Weber di Maluku. Terdapat dua jenis palung, trench dan trough. Palung terbentuk akibat tumbukan antara lempeng samudera dan lempeng benua, lempeng samudera menujam ke bagian bawah lempeng benua membentuk celah laut dalam yang memanjang sepangjang zona tumbukan.

c.) Rise ; bentukan puggungan di dasar laut yang berbentuk kerucut
d.) Ridge ; bentuka  punggungan di dasar laut yang berbentuk agak datar
e.) Seamount ; punggung api bawah laut, seperti gunung api di Laut Banda dan Kepulauan Sitaro

5. Karakteristik Wilayah Daratan di Indonesia

Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng. Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut di antaranya.

a.) Adanya jalur pegunungan yng merupakan kelanjutan dari pegunungan dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik

b.) Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue, Pulau Nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano


c.) Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegunungan Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatan, Pegunungan Sewu di Yogyakarta, dan Padalarang di Jawa Barat

d.) Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana gempa bumi


e.) Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. Gunung api aktif ini berpotensi bencana sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia

6. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia sebaga
i Upaya menuju Negara Poros Maritim Dunia






Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia
Source ; https://blog.ruangguru.com/perkembangan-jalur-transportasi-dan-perdagangan-internasional-indonesia

Tol Laut ; kapal laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang mengubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dan dari utara sampai ke selatan

Menurut Prihartono ( 2015 ) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep wilayah depan ( foreland ) dan wilayah dalam ( hinterland ). Konsep wilayah ini merupakan koridor ekonomi berbasis maritim dan sistem logistik untuk mendukung sektor perdagangan, baik dari sumber daya kelautan maupun daratan.

Tujuan dari program tol laut di Indonesia, adalah ;

  • Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia
  • Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk mengakses kota-kota besar
  • pemerataan distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesa maupun penduduk. Tol laut akan memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah, murah, dan cepat
7. Potensi Sumber Daya Kelautan di Indonesia

a.) Sumber daya perikanan 

Sekitar 400 species yang bernilai ekonomi tinggi, ikan tuna, cakalang, tenggiri, kakap, tongkol, udang, cumi-cumi, lobster, kerapu, baronang  dan ikan hias. Ikan yang bernilai ekonomis tinggi diklasifkasikan menjadi 5 kelompok yait, ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan karang, ikan demersal, dan ikan hias. Pada 2012, kontribusi sektor perikanan dan kelautan dalam pendapatan nasional hanya sekitar 20%. 

Faktor penyebab masalah belum optimalnya pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia adalah ;

  • Kebijakan pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah belum kuat dan merata di seluruh wilayah Indonesia
  • Pelabuhan laut belum berfungsi secara optimal
  • Pengembangan infrastruktur kelautan yang masih tertinggal
  • Jumlah industri perkapalan yang masih sedikit
  • Armada kapal penangkap ikan masih sederhana

b.) Pariwisata Bahari 

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beraneka ragam budaya maka ada berbagai tempat pariwisata seperti pulau-pulau, pantai, maupun tempat budaya atau sejarah seperti museum. Beberapa yang terkenal adalah Kepulauan Sabalana, Banda, Riau, dan lain-lain adapun juga Hutan Mangrove yang merupakan potensi Indonesia yang terbesar.

Untuk mengembangkan potensi Indonesia, menurut Priyono ( 2014 ) perlu adanya program pengembangan industri pariwisata bahari di Indonesia agar dapat berdaya saing secara internasional, program tersebut adalah ;

  • menyusun standar usaha wisata bahari
  • meningkatkan pelayanan usaha wisata bahari
  • meningkatkan iklim investasi wisata bahari
  • sertifikasi usaha pariwisata bahari
  • mengembangkan jalur dan titik labuh kapal wisata
  • kemitraan usaha pariwisata bahari
D. KESIMPULAN DAN SARAN

Indonesia merupakan negara maritim. Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan yang merupakan luas daratannya yaitu lebih kecil daripada luas lautnya, bahkan Indonesia termasuk negara dengan laut terluas di dunia. 

E. DAFTAR PUSTAKA






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSEBARAN FLORA & FAUNA DI INDONESIA